Kamis, 12 Juni 2008

Menampilkan Wajah Yesus di Dunia Maya


Koran KOMPAS (24/10/07) memberitakan tentang internet di ruang angkasa. Di koran yang sama (29/10/07) kembali di halaman utama, diberitakan internet merambah ke pedesaan. Dalam berita itu ditulis, Paroki Sumber di lereng gunung Merapi telah menggunakan internet untuk “mempromosikan” keberadaannya. Mas Anton Wijayanto sang administrator ketika saya hubungi menyampaikan. “Ini ide cemerlang Romo Kirjito yang ingin juga mengangkat harkat masyarakat setempat yang umumnya petani sederhana,” demikian ungkapnya. Website bisa dilihat di www.egspi.blogspot.comTahta Suci Vatikan membuka websitenya di www.vatican.va. Dua hari setelah alamat email Paus Benedictus XVI (benedettoxvi@vatican.va) diumumkan (April 2005), 56191 email masuk ke inbox beliau. Pengirimnya didominasi oleh kaum muda. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), menyiapkan e-news di www.mirifica.net. Tiap hari tak kurang dari 1500 orang membuka website ini. Berita-berita seputar Gereja ada disini. Dari dalam negeri juga luar negeri. Sementara untuk mengenal lebih dekat “Penggembalaan Para Uskup” di negeri ini, KWI membuka websitenya di www.kawali.org. Di tingkat keuskupan tak ketinggalan. Beberapa yang penulis catat telah memiliki website adalah KAJ, Bogor, Pangkalpinang, Semarang dan Purwokerto.Untuk mewartakan tulisan/buah pikirannya, Pastor Mardiatmadja SJ, Vikep KAJ membangun website di www.mardiatmadja.org. Dimotori para penyandang cacat tunanetra, Biro Tunanetra Laetitia LDD KAJ, membangun websitenya di www.btl-ldd.org. Tidak melihat bukan halangan untuk berkarya dan memperkenalkan karya mereka sambil mengajak kita untuk peduli dengan para penyandang cacat.Bagaimana dengan paroki-paroki di KAJ? Paroki tetangga, Santo Yohanes Bosco Sunter Danau misalnya. Walaupun baru berusia lima tahun sudah memiliki website yang informatif. Bahkan kita dapat men”download” majalah periodiknya Bosconian. Paroki Santa Maria Tangerang, cukup kreatif menampilkan profil parokinya lewat www.santamaria.or.id. Salahsatu menu yang ditampilkan adalah “Halo Romo”. Umat atau siapapun yang merasa punya uneg-uneg atau pertanyaan bisa menumpahkannya di menu ini.Bagaimana dengan paroki yang belum punya gedung sendiri? Stasi Harapan Indah, Santo Albertus. Websitenya dibangun dengan dua bahasa, bahasa Indonesia dan Inggris. Upaya menghimpun dana pembangunan gedung dan pertanggungjawabannya juga menggunakan media ini. Paroki Kalvari Lubang Buaya yang untuk menyelenggarakan Misa masih menggunakan bedeng, juga memiliki website di www.kalvari.org. Sudah belasan tahun berjuang untuk memperoleh ijin. Ditengah “kelelahan” mereka, tapi masih sempat untuk memanfaatkan internet untuk menampilkan wajah paroki dan menyapa umatnya. Foto-foto yang sarat “pesan bicara” menghiasi website paroki di bilangan Jakarta Timur ini. Diujung barat Jakarta, ada Paroki Santo Laurensius yang juga telah membuka websitenya di www.st-laurensius.org. Paroki di Serpong inipun belum memiliki gedung gereja. Lembaga-lembaga Gerejani lain, mulai dari sekolah, radio, kongregasi, seminari, kelompok kategorial telah menggunakan website untuk menyampaikan pesan, visi, misi dan pelayanan yang mereka lakukan. Media ini juga dimanfaatkan oleh tarekat untuk mendukung “promosi” aksi panggilan. Misalnya www.crosspapua.wordpress.com, website milik kongregasi OSC di Papua. Atau www.provindo.org milik Yesuit Indonesia dan masih banyak yang lain.Pendek kata, semua yang disebut diatas ingin menyampaikan satu pesan. Yang utama adalah pewartaan. Tidak semua yang datang mengunjungi website milik lembaga Gerejani adalah umat Katolik. Bagaimana dengan paroki kita? Paroki Santo Yakobus Kelapa Gading telah memiliki website di www.yakobus.or.id. Tapi sayang dukungan yang diberikan umat masih dirasakan kurang. Upaya keras pengelola dan ajakan untuk mewujudkan website yang “hidup” masih kurang memperoleh respon. Tentu saja ada harapan besar agar website paroki kita dapat berkembang. Memberitakan kemajuan paroki kita lewat media online. Umat dapat saling menyapa tanpa terikat waktu dan tempat, mensharingkan pengalaman imannya.Seorang rekan yang juga staf ahli di Komsos KWI dalam diskusi terbatas dengan penulis menuturkan. “Sepertinya perlu dibentuk kelompok kategorial baru yaitu tenaga IT (teknologi informasi),”. Sama dengan WK, PDKK, atau Mudika. Kategorial ini terdiri dari orang-orang yang mau (dan tentu mampu) menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk pengembangan teknologi informasi bagi kemajuan parokinya. Sementara itu dari polling yang dilakukan www.mirifica.net, tercatat hampir 25% pengunjung situs itu adalah kaum muda. Di sisi lain kaum muda juga adalah “tenaga ahli” yang potensial untuk mengembangkan pemanfaatan internet di paroki. Usul rekan diatas perlu juga dipertimbangkan di paroki kita. Mengajak kaum muda untuk bersama-sama ikut juga menampilkan “wajah Kristus” di dunia maya.Mengakhiri tulisan ini saya ingin mengutip pesan Paus Yohanes Paulus II dalam rangka Hari Komunikasi Sedunia ke 36 Tahun 2002. Dengan tema “Internet: Forum Baru bagi Pewartaan Injil” diantaranya Sri Paus menyampaikan pesannya sebagai berikut.“Di internet wajah Kristus perlu tampil juga. Internet menampilkan bermilyar-milyar gambar di jutaan monitor komputer di seluruh jagad. Dari galaksi gambar dan suara akan tampilkah wajah Kristus dan terdengarkankah suara-Nya? Karena hanya kalau wajahnya terlihat dan suaranya terdengarkan, dunia akan mengetahui kabar gembira dari penebusan kita. Inilah tujuan pewartaan Injil. Dan inilah yang akan menjadikan internet sebuah ruang kemanusiaan yang sejati, karena kalau tidak tersedia ruang untuk Kristus, tidak akan ada ruang untuk manusia”Namun Bapa Suci juga mengingatkan kita, bahwa pemanfaatan internet tetap tidak bisa menggantikan kontak personal yang diperlukan dalam penginjilan yang sejati.Dalam pesan penutupnya Sri Paus juga menulis: “Oleh karena itu, pada Hari Komunikasi Sedunia ini, saya dengan tegas memutuskan untuk mengundang seluruh Gereja untuk dengan berani melintasi ambang pintu yang baru ini, untuk mengayuh ke kedalaman Jaringan (Net) ini, sehingga sekarang sebagaimana dulu interaksi antara Injil dan budaya dapat memperlihatkan kepada dunia kemuliaan Allah di wajah Kristus" (2 Kor 4:6). Semoga Tuhan memberkati semua yang berkerja demi tujuan ini.Berkat untuk anda yang setia dalam pelayanan dan berusaha memanfaatkan fasilitas internet demi tujuan “Menampilkan Wajah Kristus” kepada semua umat manusia di jagad ini. Semoga.

Catatan: foto diatas adalah Aris (tunanetra) yang dengan program "Jaws"nya (komputer berbicara) sedang mengupload website milik BTL-LDD KAJ

Yohannes Sugiyono Setiadi

Tidak ada komentar: